Langsung ke konten utama

BUKA MATA

MANUSIA?


Manusia atau orang?
Secara bahasa manusia dan orang mengacu pada objek yang sama,yaitu makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna di muka bumi. Namun secara subjektif hal ini bisa berbeda, karena logika menciptakan suatu pemikiran yakni untuk apa ada istilah “orang” jika “manusia” sudah mampu mewakili dari istilah “orang”? Karena pada dasarnya sinonim mutlak itu tidak ada. Maka dari itu, ada penentu tersendiri mengapa hal ini berbeda. Manusia adalah orang, namun orang belum tentu manusia. Seseorang bisa mengatakan manusia apabila lingkup pembahannya meluas atau bisa mencakup secara keseluruhan (manusia). Sedangkan orang hanya suatu subjek atau objek tertentu yang merupakan bagian dari kelompok maupun individu.
Manusia atau hewan?
Berbicara manusia, tentu tidak pernah lepas dengan perbedaannya dengan hewan. Karena filsuf barat mengatakan bahwa manusia adalah zon politicon yaitu manusia adalah hewan yang berpolitik. Tidak hanya itu secara biologis pembagian kelompok atau kingdom manusia termasuk dalam kingdom animalia (kerajaan hewan). Lalu apakah manusia itu hewan? Jika memang manusia itu hewan, tentu cara mendidik juga sama dengan manusia? Ya. Manusia adalah hewan yang berpikir. Darwin berteori bahwa manusia adalah kera yang berevolusi. Sehingga cara mendidik manusia haruslah sama dengan hewan.
Ada dua pembahasan yang menarik dalam paragraf di atas yakni manusia adalah hewan menurut pandangan filsuf dan juga secara pandang biologis (kingdom). Pertama secara bologis, kingdom hanya ada dua pembagian yaitu animalia (hewan dan manusia) dan plantae (tumbuhan). Manusia termasuk dalam kingdom animalia yaitu golongan makhluk tuhan yang beranak-pinak, mengasuh, dan menyusui. Hal ini sudah jelas kebenarannya karena pada kingdom plantae tumbuhan tidak berkembang biak dengan melahirkan apalagi menyusui, jadi secara biologis dalam batasan kingdom bisa dikatakan bahwa manusia adalah golongan dari kelompok animalia.
Kedua ialah mengenai filsuf barat mengatakan bahwa manusia adalah zon politicon, mengapa tidak? Makna dasar dari politik itu ialah cara, lalu adakah manusia atau hewan yang tidak menggunakan cara? Seperti dalam keadaan lapar, manusia dan hewan masih berusaha untuk mencari makanan untuk mengennyangkan perut sehingga mereka dapat melangsungkan kehidupan ke depan. kemudian di susul oleh teori yang dicetuskan oleh Darwin bahwa manusia adalah kera yang berevolusi. Secara fisik manusia memiliki banyak persamaan dengan kera, bahkan secara kesuluruhan baik itu telinga, mata, hidung, dan seluruh anggota tubuh lainnya memilik fungsi yang sama persis seperti kera. Lalu dimana letak pembedanya?
Manusia adalah manusia
            Selanjutnya mari kita keluar dari sudut pandang di atas. Kaitkan saja antara yang satu dengan yang lainnya. Letak titik pembedanya ialah karakter. Manusia adalah ketika seseorang menyatakan ia sebagai manusia yang harus memiliki kemampuan, kemampuan bertanggung jawab, menjalankan kewajiban, dan memiliki rasa kebersamaan, menghargai dan dihargai, dll. Oleh sebab itu pendidikan karakter manusia sangat diperlukan untuk dapat membedakan manusia itu sendiri dengan hewan.
Menjawab dari pertanyaan paragraf terakhir dari manusia atau hewan? Manusia memiliki dua dimensi yaitu kebaikan dan keburukan dengan skala yang dapat diubah-ubah atau diatur. Oleh sebab itu lahirlah pendidikan yang diciptakan oleh manusia dan untuk manusia untuk meluruskan dimensi yang bengkok pada hal yang kurang baik. Hewan hanya dapat dilatih untuk menjadikan dirinya hebat, namun manusia membutuhkan belajar dan berlatih, dan tuntunan agar menjadi dewasa yang terangkum dalam suatu pendidikan.
            Manusia membutuhkan pendidikan, dan pendidikan adalah wadah khusus manusia. Maka bagaimana manusia bukanlah manusia? Bisa saja manusia adalah hewan, ketika manusia memang menyerupai hewan ketika ibu membunuh anaknya sendiri, ketika seseorang membunuh orang yang lain, dan lain sebagainya. Karena manusia yang sebenarnya tidak akan melakukan hal keji semacam itu. Maka hadirlah pendidikan untuk memanusiakan manusia dan menjadian manusia sebenar-benarnya manusia, karena manusia adalah manusia.


*) Kader Umat dan Bangsa
HMI Cabang Bangkalan

Komisariat Ilmu Pendidikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEREMPUAN

DZIKIR KUNCI BAGI PEREMPUAN MODERN UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTELEKTUAL,EMOSIONAL,DAN SPIRITUAL DALAM MENGHADAPI KEMAJUAN DUNIA     OLEH ONII VIDI ASIIH KORP HMI-WATI(KOHATI) HMI CABANG BANGKALAN TAHUN 2016-2017 DAFTAR ISI Daftar isi      …………………………………………………………….      i Kata pengantar       …………………………………………………....    ii BAB I PENDAHULUAN       ……………………………………………    1 1.1 latar belakang    ……………………………………………………      1 1.2 tujuan makalh    ……………………………………………………      2 1.3 rumusan masalah         ……………………………………..……………..    2 BAB II PEMBAHASAN        ……………………………………………    3 2.1 pengertian dzikir  ...

Celoteh pena puisi

PETUAH LAUTAN Fathor Rahman Nak, tidak ada dongeng sebelum tidur seindah kidung angin yang dicumbu bentang layarmu bila badai menelanjangi setiap musim, binglala masih melingkari purnama malam ini angin tidak akan kemana ia hanya singgah diwajah bintang yang membuatnya berkedip sayu merayu buih ‘tuk bergegas mengabari pantai karena jika karang telah bersumpah pada pertiwi maka tebar kembali jaringmu biarkan jangkar kuyup oleh doa seisi lautan; agar aksara suci terpampang pada ujung perahumu (Bangkalan, 13 April 2016)  Demokrasi Musim Fathor Rahman ada yang tunggang langgang mencari wajah angin bergelayangan di rona bulan menanyakan setiap daun yang gugur pada musim yang menanyakan waktu               ada yang bisu memekik hujan               menyamun matahari       ...

RELASI HATI

GURU SEJATI ? PEMBELAJAR SEJATI. MENGABDI UNTUK NEGERI. “Hanya ilmu dari hatilah, yang akan sampai di hati anak-anak didiknya” Mari Belajar, Mari Berbenah J WIDADATUS SA’ADAH           Kutuliskan, pagi itu menatap langit seperti kanvas yang ditumpahi cat biru diselingi arak-arakan awan semurni kapas. Langkah kakiku bersemangat untuk mengikuti kelas mata kuliah Psikolgi Pendidikan yang di ampu oleh Bu Cicik Tri Jayanti, S.Pd. MA.           Hari itu tanggal 30 Oktober 2017 seperti biasa, perempuan dengan kerudung coklatnya yang manis, dihiasi senyum hangat dibibirnya. Ia memberikan pengantar yang menyentuh akal dan nurani. Benar! kata-katanya selalu mengundang , melayani  dengan kasih sayang dan tak henti memberikan inspirasi dan menumbuhkan motivasi dalam diriku.           “SIKOEDUKASI” tuturnya. Sikoedukasi adalah jalinan a...