Langsung ke konten utama

TABU?

PENDIDIKAN SEKS
 (RATRI NURZILA ANISATUN NAFI'AH)


          Pendidikan seks tergolong sebagai hal yang tabu dimasyarakat. Pola fikir masyarakat masih berpandangan stereotype terhadap pendidikan seks. Saat masyarakat menganggap tabu tentang seks, maka banyak dari mereka yang akan menganggap bahwa pendidikan seks itu sesuatu yang vulgar. Sebagian besar masyarakat menganggap pendidikan seks akan mendorong remaja untuk berhubungan seks. Padahal pendidikan seks jika diterapkan sesuai dengan aturan yang benar maka pendidikan seks ini akan mampu mengurangi dorongan remaja untuk berhubungan seks dan melakukan tindak kejahatan yang berhubungan dengan seks, karena pendidikan seks ini sangat luas tidak terbatas pada ruang lingkup hubungan seks saja.
          Pada diri setiap manusia pasti mengalami pembelajaran secara alami tentang seks, namun untuk meminimalisir kenakalan atau penyalahgunaan seks maka perlu adanya pendidikan khusus tentang seks untuk mengarahkan pada seks sesuai fungsi dan aturannya. Meski pengetahuan dapat diperoleh secara alamiah, namun pengetahuan itu bias didapatkan dari luar dan tak harus “orang” yang mengajari tetapi buku yang mampu bertindak sebagai “orang” yang mengajari. Walaupun buku dapat mengajari tentang pendidikan seks, seyogyanya orangtua tidak lepas tangan terhadap pendidikan seks anak, sehingga anak tidak akan salah terhadap apa yang dipahaminya.
          Pendidikan seks harus dipelajari dengan benar agar tidak ada kesalahan dalam mengajari anak. Pendidikan seks terdiri dari dua kata yang memiliki arti masing-masing, yaitu Pendidikan dan seks. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran agar secara aktif dapat mengembangkan potensi dan memperoleh pengetahuan. Pendidikan pada hakikatnya adalah memanusiakan manusia, sedangkan seks adalah jenis kelamin yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Dari pengertian pendidikan dan seks dapat disimpulkan bahwa pendidikan seks adalah bentuk upaya sadar terhadap pemahaman terhadap seks secara baik dan bermanfaat untuk meminimalisir penyalahgunaan terhadap seks.
          Belajar tentang seks maka kita harus mengetahui perbedaan seks, seksual dan seksualitas. Seks adalah jenis kelamin yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Seksual merupakah perilaku atau hasrat dari adanya seks. Sedangkan seksualitas adalah ruang lingkup kajian seks yang lebih luas baik dalam dimensi biologis, dimensi psikologis, dimensi social dan dimensi cultural.
          Upaya terhadap pendidikan seks sebaiknya diajarkan kepada anak sejak dini, namun tidak disampaikan secara explicit dan juga harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak serta sesuai dengan psikologis anak. Orang tua memiliki peranan pennting dalam pendidikan seks karena keluarga merupakan pendidikan pertama seorang anak. Orang tua dalam hal ini yang berperan penting adalah seorang ibu. Seorang ibu dalam mengajarkan pendidikan seks jangan canggung saat berbicara tentang seks agar anak dapat memahami seks dengan benar.  Cara agar anak tidak caggung berkomunikasi tentang seks dengan orang tua adalah 1) ubah cara berfikir anda tentang pendidikan seks karena makna pendidikan seks itu sangat luas, 2) Mengajarkan seks sejak dini. Ajarkan anak mengenal anggota tubuhnya tanpa menggunakan kalimat yang tidak tepat atau menamakan sebuah organ yang biasa menjadi organ yang tabu/ negative, 3) manfaatkan moment bersama anak untuk mengajarkan pendidikan seks, 4) dengarkan dengan sungguh-sungguh yang diucapkan anak, agar anak merasa dia diterima, 5) jangan menceramahi anak karena seorang anak tidak suka diceramahi, 6) gunakan istilah yang tepat dan sesuai dengan usia anak dan 7) gunakan pendekatan agama.

          Penyelewengan terhadap seks terjadi akibat kurangnya kesadaran kepemilikan diri yang harus dilindungi sehingga orang tua harus memberikan pemahaman tentang penanaman rasa malu dalam diri anak, mengajarkan organ kepemilikan anak, mengajarkan cara menjaga kebersihan alat kelamin, mengajarkan cara menjalin hubungan dengan lawan jenis dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pendidikan seks. Pendidikan seks ini harus diimbangi dengan aspek agama, moral dan sanksi di masyarakat. Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus saling bersinergi dalam mewujudkan pendidikan seks yang mampu membenahi dan meningkatkan pemahaman seks yang benar agar tidak terjadi penyelewengan, penyalahgunaan, dan tindak criminal dalam aspek seks.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEREMPUAN

DZIKIR KUNCI BAGI PEREMPUAN MODERN UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTELEKTUAL,EMOSIONAL,DAN SPIRITUAL DALAM MENGHADAPI KEMAJUAN DUNIA     OLEH ONII VIDI ASIIH KORP HMI-WATI(KOHATI) HMI CABANG BANGKALAN TAHUN 2016-2017 DAFTAR ISI Daftar isi      …………………………………………………………….      i Kata pengantar       …………………………………………………....    ii BAB I PENDAHULUAN       ……………………………………………    1 1.1 latar belakang    ……………………………………………………      1 1.2 tujuan makalh    ……………………………………………………      2 1.3 rumusan masalah         ……………………………………..……………..    2 BAB II PEMBAHASAN        ……………………………………………    3 2.1 pengertian dzikir  ...

Celoteh pena puisi

PETUAH LAUTAN Fathor Rahman Nak, tidak ada dongeng sebelum tidur seindah kidung angin yang dicumbu bentang layarmu bila badai menelanjangi setiap musim, binglala masih melingkari purnama malam ini angin tidak akan kemana ia hanya singgah diwajah bintang yang membuatnya berkedip sayu merayu buih ‘tuk bergegas mengabari pantai karena jika karang telah bersumpah pada pertiwi maka tebar kembali jaringmu biarkan jangkar kuyup oleh doa seisi lautan; agar aksara suci terpampang pada ujung perahumu (Bangkalan, 13 April 2016)  Demokrasi Musim Fathor Rahman ada yang tunggang langgang mencari wajah angin bergelayangan di rona bulan menanyakan setiap daun yang gugur pada musim yang menanyakan waktu               ada yang bisu memekik hujan               menyamun matahari       ...

RELASI HATI

GURU SEJATI ? PEMBELAJAR SEJATI. MENGABDI UNTUK NEGERI. “Hanya ilmu dari hatilah, yang akan sampai di hati anak-anak didiknya” Mari Belajar, Mari Berbenah J WIDADATUS SA’ADAH           Kutuliskan, pagi itu menatap langit seperti kanvas yang ditumpahi cat biru diselingi arak-arakan awan semurni kapas. Langkah kakiku bersemangat untuk mengikuti kelas mata kuliah Psikolgi Pendidikan yang di ampu oleh Bu Cicik Tri Jayanti, S.Pd. MA.           Hari itu tanggal 30 Oktober 2017 seperti biasa, perempuan dengan kerudung coklatnya yang manis, dihiasi senyum hangat dibibirnya. Ia memberikan pengantar yang menyentuh akal dan nurani. Benar! kata-katanya selalu mengundang , melayani  dengan kasih sayang dan tak henti memberikan inspirasi dan menumbuhkan motivasi dalam diriku.           “SIKOEDUKASI” tuturnya. Sikoedukasi adalah jalinan a...