OBRAS HATI
“CARA MENDIDIK DAN MENGGALI POTENSI ANAK DARI TIPE-TIPE
KEPRIBADIANNYA”
Evi Azizah
Dalam rumah tangga keluarga mempunyai fungsi yang penting
bagi anak apalagi dalam membentuk kepribadian anak. Secara umum ada 4 tipe
kepribadian anak yaitu:
1. Sanguinis
Orang dengan tipe sanguinis adalah orang yang mempunyai
sifat dominan dalam berbicara dan berbicara apa saja memiliki kelebihan dalam
berkomunikasi yang baik dan menguasai pembicara. Orang sanguinis juga bisa
disebut dengan sipopuler.
2. Koleris
Koleris adalah orang yang mempunyai jiwa kepemimpinan.
Hal ini disebabkan karena orang koleris merupakan orang yang memiliki kemauan
yang kuat dalam mencapai sesuatu. Orang koleris memiliki ambisi yang tinggi.
Orang koleris juga bisa disebut dengan sikuat.
3. Melankolis
Orang melan kolis adalah orang yang perfeksionis dan
introvert. Orang-orang ini memiliki disiplin yang tinggi sangat terorganisasi
pekerja keras dan sangat teliti. Orang melankolis merupakan orang yang
konsisten. Orang melankolis juga bisa disebut dengan sisempurna.
4. Plagmatis
Kepribadian plagmatis merupakan pribadi yang damai.
Secara emosional seseorang dengan karakter plagmatis ini merupakan orang yang
rendah hati mudah bergaul dan santai. Orang plagmatis juga bisa disebut dengan
sicinta damai.
Mendidik Anak Berdasarkan Tipe Kepribadiannya
1. Mendidik Anak Sanguinis
Berikan apresiasi, mengajari anak agar berhati-hati dalam
berbicara, ajari anak untuk tidak suka berbohong, dampingi anak saat belajar,
dan tunjukkan kasih sayang anda.
2. Mendidik Anak Koleris
Sentuhlah logika dan akal sehat anak, bangunlah rasa
percaya diri anak, sibukkan anak, jangan langsung memberi hukuman, selalu
kontrol anak, dan rangsang jiwa kepemimpinan anak.
3. Mendidik Anak Melankolis
Berikan pengertian, bangun kepercayaan diri anak,
proaktif dan kenali perasaan anak, tegur tanpa melukai hatinya, selalu siap
menjawab pertanyaan anak, dan berikan ruangan sendiri.
4. Mendidik Anak Plagmatis
Berikan semangat, berikan penghargaan, berikan motivasi
kepada anak, ajari anak agar tidak mudah percaya dengan oranng lain,
bersabarlah, menghargai anak, dan hadapi sifat keras kepalanya dengan bijak.
31 Oktober 2017
Komentar
Posting Komentar