Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

TAK HANYA SEBAGAI KATA

“IMPLIKASI NILAI PANCASILA DALAM PERGURUAN TINGGI GUNA MEMBANGUN GENERASI MUDA MENUJU INDONESIA SEJAHTERA” SYAIFUL BAHRI Masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh generasi muda untuk masa depan bangsa ini. Karena itulah generasi muda Indonesia baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa, maupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor penting untuk menentukan bangsa Indonesia. Pemuda adalah harapan bangsa dalam mewujudkan cita-cita bangsa sebagai perubahan Indonesia yang adil dan makmur. Seperti pernyataan Bung Karno “Beri aku 10 pemuda, akan kuguncang dunia”, jadi generasi muda yang menentukan perubahan bangsa ini. Mewujudkan cita-cita bangsa tentu tidak terlepas dengan masalah yang beraneka rangam. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu maupun yang timbul di masa depan. Oleh karena itu, permasalahan bangsa Indonesia semakin meningkat di dalam segala bidang, diantaranya ialah pendidikan, sosial, agama, ekonomi, politik, dan budaya. Bebe...

INTEROGATIF - IMPERATIF

HMI? KEMBALIKAN PADA KESUCIAN SYAIFUL BAHRI             Banyak yang bertanya sekarang tentang keberadaan sebuah organisasi dikancah perguruan tinggi baik internal maupun eksternal. Tentu menanyakan keberadaan ini bukan lagi baik dan buruknya sebuah organisasi namun lebih ada dan tiada. Lagi-lagi organisasi ekstra yang ditanyakan keberadaannya, “kemanakan organisasi ektra hari ini yang dulu berkiprah dan tanggap dengan keresahan yang dialami bangsa dan Negara Indonesia?”.  Begitulah gambaran hari ini. Sebuah organisasi tidaklah terpandang bahkan lebih dari itu tidak ada kekuatannya, ada dan tiada tidaklah diharapkan sebagaimana masa lalu.             Himpunan Mahasiswa Islam adalah salah satu organisasi ekstra kampus yang tertua di perguruan tinggi setelah dua tahun kemerdekan Indonesia. Kiprah perjuangannya adalah islam dan keindonesiaan untuk umat ...

BUKA MATA SEKALI LAGI

PENDIDIKAN? Apa itu pendidikan? Seberapa pentingkah pendidikan itu? Ada salah satu pendapat yang tidak mementingkan pendidikan jika yang dicari hanyalah tingakatan dari sebuah nilai indeks prestasi. Jadi ia menganggap pendidikan itu tidak perlu. Namun jika di pandang dari sisi kemanusiaan yang memiliki dua dimensi yaitu baik dan buruk maka, tujuan dasar dari pendidikan ialah meluruskan dimensi kemusiaan yang telah bengkok pada keburukan dan mengarahkannya pada kebaikan. Manusia yang berpendidikan bukan manusia yang pintar saja dan hanya memanfaatkan kepintaran tersebut pada hal yang tidak baik, namun pendidikan yang sebenarnya ialah menjadikan manusia seutuhnya.  Dalam kausus yang terjadi saat ini benar adanya. Pendidikan hanya sebagai alat untuk menuju jenjang pendidikan selanjutnya, memiliki pekerjaan mapan, dan menyiasati orang yang tidak berpendidikan formal. Sehingga, dalam prosesnya banyak siswa yang melenceng dari tujuan sebelumnya, yaitu memanusiakan ma...

BUKA MATA

MANUSIA? Manusia atau orang? Secara bahasa manusia dan orang mengacu pada objek yang sama,yaitu makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna di muka bumi. Namun secara subjektif hal ini bisa berbeda, karena logika menciptakan suatu pemikiran yakni untuk apa ada istilah “orang” jika “manusia” sudah mampu mewakili dari istilah “orang”? Karena pada dasarnya sinonim mutlak itu tidak ada. Maka dari itu, ada penentu tersendiri mengapa hal ini berbeda. Manusia adalah orang, namun orang belum tentu manusia. Seseorang bisa mengatakan manusia apabila lingkup pembahannya meluas atau bisa mencakup secara keseluruhan (manusia). Sedangkan orang hanya suatu subjek atau objek tertentu yang merupakan bagian dari kelompok maupun individu. Manusia atau hewan? Berbicara manusia, tentu tidak pernah lepas dengan perbedaannya dengan hewan. Karena filsuf barat mengatakan bahwa manusia adalah zon politicon yaitu manusia adalah hewan yang berpolitik. Tidak hanya itu secara biologis pembagian kelomp...

HITAM MANIS

KOPI Fathor Rahman Lucu bila warung sepi pelanggan. Padahal apa kurangnya? Racikan komposisi dipadu sempurna khas kemanusiaan. Kopi alam ditumbuk menggunakan tangan sebagai tanda ketelatenan. Gulanya yang sedikit mahal tanda ketulusan agar kopi tak tersentuh zat-zat bahaya pengawet. Air dididih sampai mucul gelembung tanda kesabaran agar kopi benar-benar terseduh matang. Tangan yang tak pernah capek mengaduk tanda tekad agar rasa secangkirnya sempurna dan optimal. Tanda kepekaan jika salah adukan maka komposisi tidak akan benar-benar menyatu. Anehnya, kerja keras itu cukup dibayar dengan rogohan seribu sampai dua ribu rupiah saja. Sepertinya "kaya" bukan orientasi utama secangkir kopi. Mengingat kopi adalah pelengkap semangat bagi petani sebelum berangkat ke ladang, sahabat bagi pemuda dalam mengasah keberaniannya, tempat curhat bagi mereka yang stres dirundung dunia, teman dinginnya malam bagi kengiluan tulang pegadang ronda, dan masih banyak l...